Telepon : (0272) 321020 Fax : (0272) 321104
rsupsoeradji_klaten@yahoo.com -

Retinopati Diabetik – Komplikasi Diabetes Melitus Penyebab Kebutaan

dr. Arsi Noviana Sari, Sp.M – APAKAH RETINOPATI DIABETIK? Retinopati Diabetik (RD) adalah kelainan mata pada pasien diabetes melitus yang disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah mikro (kapiler) retina dalam berbagai tingkatan sehingga mengganggu penglihatan mulai dari yang ringan sampai berat bahkan sampai mejadi kebutaan permanen dan hal ini dikaitkan dengan kadar gula yang tinggi (hiperglikemi) secara berkepanjangan. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan di beberapa daerah di Indonesia, diperkirakan prevalensi retinopati diabetik sebesar 42,6%. Setidaknya akan ditemukan 24.600 orang dengan retinopati diabetik dan sekitar 10% dari jumlah tersebut mengalami kebutaan. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat pada tahun 2030 dengan estimasi 98.400 orang menderita diabetes dan sekitar 11.000 orang di antaranya mengalami kebutaan. Sedangkan World Health Organisation (WHO) menyatakan bahwa RD adalah penyebab kebutaan pada 4% dari seluruh 45 juta penderita buta di dunia, sehingga WHO pun memasukkan RD sebagai salah satu program dalam inisiatif global “Vision 2020 : The Right to Sight”. Mengingat sebagian besar kebutaan akibat RD merupakan kondisi yang permanen dan tidak dapat diobati, maka pencegahan menjadi hal yang penting.

BAGAIMANA MATA KITA BISA MELIHAT?

Salah satu organ bagian mata yang penting dalam proses melihat adalah retina. Retina berfungsi mengubah cahaya yang masuk ke mata menjadi sinyal listrik dan kemudian meneruskan sinyal  tersebut ke otak. Otak kita kemudian akan menginterpretasikan sinar tersebut sehingga menghasilkan gambar seperti yang kita lihat. Untuk dapat melihat dengan jelas retina memerlukan oksigen dan nutrisi yang cukup yang didapat dari pembuluh darah (kapiler) retina yang normal.

BAGAIMANA TERJADINYA RETINOPATI DIABETIK?

Pada pasien diabetes melitus, kondisi kadar gula yang tinggi (hiperglikemia) dan berlangsung lama meyebabkan kerusakan pada pembuluh darah kecil (kapiler) retina sehingga terjadi  sumbatan  dan kebocoran pada dinding kapiler. Pada tahap awal akan tampak adanya titik-titik perdarahan dan edema (pembengkakan) pada retina.  Pada tahan ini disebut retinopati diabetik yang non-proliferative. Pada tahap lanjut akan terbentuk pembuluh darah baru yang mudah pecah  (neovaskularisasi), perdarahan pada badan kaca (vitreous) sampai dengan terjadinya lepasnya retina (ablasio retina).  Penurunan tajam penglihatan selain akibat dari proses di atas juga disebabkan oleh pembengkakan pada makula (bintik buta) yang juga  timbul karena adanya kebocoran dan sumbatan kapiler di makula.

APA SAJA GEJALA RETINOPATI DIABETIK?

  1. Floater (terdapat bintik-bintik dan benang yang melayang pada penglihatan).
  2. Penglihatan buram
  3. Penglihatan berfluktuasi
  4. Terdapat area yang gelap atau kosong pada penglihata
  5. Penglihatan buruk pada malam hari.
  6. Penglihatan warna yang buruk.
  7. Kehilangan penglihatan / kebutaan.

SIAPA SAJA YANG BERISIKO TERKENA RETINOPATI DIABETIK?

  1. Individu yang telah lama menderita penyakit diabetes melitus dalam waktu lama.
  2. Individu dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol.
  3. Wanita hamil
  4. Pasien DM dengan hipertensi.
  5. Pasien DM dengan gangguan ginjal.
  6. Individu dengan kebiasaan merokok.
  7. Obesitas
  8. Pasien DM dengan hiperkolesterolemia.

BAGAIMANA TERAPI RETINOPATI DIABETIK?

  • Laser Fotokoagulasi : bertujuan untuk mengontrol kebocoran kapiler dan mencegah pembentukan kapiler baru (neovaskularisasi). Umumnya dilakukan pada RD non proliferatif derajat berat dan RD yang proliferative.
  • Injeksi Anti VEGF :  bertujuan untuk menghentikan kebocoran pada pembuluh darah yang abnormal. Dilakukan pada kasus RD proliferatif dan RD dengan edema pada macula.
  • Tindakan Vitrektomi : tindakan operasi untuk menghilangkan kekeruhan pada vitreous (badan kaca) karena perdarahan dan menghilangkan jaringan fibrosis pada retina.

BAGAIMANA PENCEGAHAN TERJADINYA RETINOPATI DIABETIK?

  • Kontrol rutin kadar gula darah, tekanan darah, dan kadar kolesterol.
  • Pengobatan DM yang teratur.
  • Periksakan mata 6-12 bulan sekali ke dokter spesialis mata.
  • Turunkan berat badan.
  • Hentikan merokok

 

REFERENSI :

  1. Kansky , Text book of Opthalmology
  2. Pedoman Penanganan Retinopati diabetik, PERDAMI seminat Vitreoretina , 2013
  3. http://www.yankes.kemkes.go.id/read-retinopati-diabetik-pergeseran-paradigma-kebutaan-pada-era-milenial-5984.html

 

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
Skip to content