Pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Pada Anak Sebagai Upaya Pencegahan COVID-19
Tim Promkes RSST – Mencegah itu lebih baik dari pada menyembuhkan, mungkin pepatah itu tepat digunakan untuk Saat ini dimana kita ketahui pencegahan penyebaran pandemi COVID-19 sangat perlu dilakukan dengan cara-cara penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Dengan digalakkannya PHBS melalui cuci tangan menggunakan sabun, memakan makanan yang bergizi guna menjaga imun tetap stabil, berolahraga dan menjaga lingkungan dengan baik setidaknya ada ikhtiyar dini untuk mencegah penularan virus tersebut.
Viralnya COVID-19 yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome-Corona Virus-2 (SARS-CoV-2) telah menimbulkan kepanikan di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Meskipun WHO, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) maupun Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan banyak informasi-informasi aktual dan panduan-panduan terkait Covid-19, tetapi berita-berita tidak sahih masih simpang siur yang tersebar di antara masyarakat. Padahal penularan virus ini dapat dicegah dengan menerapkan PHBS, seperti cuci tangan dengan baik dan benar, etika batuk, serta menjaga kesehatan dan sistem kekebalan tubuh.
Hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia (2017) menunjukkan bahwa 93% masyarakat Indonesia sudah terbiasa melakukan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Sisanya masyarakat Indonesia mencuci tangan hanya menggunakan air dan deterjen pembersih, serta mencuci tangan dengan sabun tanpa menggunakan air. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sudah memiliki kebiasaan yang baik untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Hanya saja saat situasi pandemi ini terjadi intensitasnya di tingkatkan.
Pencegahan virus COVID-19 sebagaimana di anjurkan oleh pemerintah salah satunya yaitu dengan sesering mungkin untuk mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sampai tangan bersih. Dan sebaiknya tidak menyentuh bagian muka yang meliputi hidung, mata dan mulut jika tangannya dalam kondisi kotor. Jika memang tidak ada sabun dan air dianjurkan untuk mencuci tangan menggunakan hand sanitizer.
Menjaga kesehatan sangatlah penting diterapkan sejak dini yaitu pada anak-anak usia sekolah PAUD hal ini penting karena pada anak-anak rawan terkena penyakit karena daya tahan tubuh anak-anak belum sekuat orang dewasa pada umumnya. selain itu anak-anak biasanya sering memasukkan tangan ke dalam mulut mereka, benda apapun yang ia pegang kemudian mereka mencoba untuk memakan, sehingga tidak tahu benda itu kotor apa tidak mereka tidak mengetahui, hal itu yang menjadi bahaya ketika anak-anak tidak diajarkan dan dibiasakan hidup bersih.
Sehat dalam pengertian atau kondisi mempunyai batasan yang berbeda-beda. Secara awam sehat diartikan keadaan seseorang dalam kondisi tidak sakit, tidak ada keluhan, dapat menjalankan kegiatan sehari-hari, dan sebagainya. Menurut lembaga organisasi kesehatan dunia (WHO), kesehatan adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat. Hal ini berarti kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan sosial saja, tetapi juga diukur dari produktifitasnya, dimana seluruh aspek kehidupan sangat mendukung kondisi kesehatan manusia.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Pasal 79 tentang Kesehatan, ditegaskan bahwa “Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga dapat belajar, tumbuh, berkembang secara harmonis sehingga diharapkan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.
Anak yang mempunyai kesehatan yang baik akan memiliki pertumbuhan yang optimal, sebagaimana standar kesehatan anak yang meliputi pertumbuhan fisik dan psikis pada umumnya dan memiliki perkembangan sesuai dengan usianya. Selain dari pada itu anak yang memiliki kesehatan yang baik anak akan terlihat riang, semangat bermain, berteriak, berlari-lari meloncat-loncat dan biasanya tidak mau berdiam diri karena masa mereka adalah masa eksploratif.
Dikatakan anak yang sehat bisanya anak mempunyai perkembangan yang optimal yaitu tumbuh kembang dengan optimal sesuai dengan umur yang dimiliki anak, psikisnya berkembang sesuai dengan tingkat kematangan dan umur anak, aktif, gembira dan pola makan bisanya teratur serta mampu bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Penjagaan lingkungan adalah misalnya pada lingkungan bermain, alat permainan diatur secara rapi. Penjagaan lain adalah membiasakan anak menjaga kebersihan diri. Jika kebiasaan bersih sudah ditanamkan sejak usia dini, maka ketika dewasa akan bertingkah laku sesuai dengan norma kebersihan. Hal ini juga berlaku dalam hal berpakaian, makan, dan semua kegiatan anak sehari-hari. Untuk mewujudkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas dan berdaya saing, pembangun kesehatan diarahkan pada upaya peningkatan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang. Hal ini dapat diwujudkan melalui PHBS.
Pelaksanaan PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan bertujuan menjadikan anak-anak mampu menolong diri sendiri di bidang kesehatan. Selain itu, PHBS mempunyai maksud untuk memotivasi anak-anak untuk berperan penting dalam mewujudkan kesehatan kebugaran (jasmani) atau kesehatan tubuhnya, guna terwujudnya hal tersebut maka dilaksanakan pengembangan sistem kesehatan yang baik. Salah satu yang menjadi sasaran pengembangan lingkungan kesehatan tidak lain adalah sekolah, karena sekolah merupakan instansi yang memberikan edukasi anak-anak serta sebagai pengembangan sistem kesehatan lingkungan sosial.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.
Sedangkan Program PHBS merupakan suatu program kesehatan yang berupaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi perorangan, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi, dan melakukan edukasi. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan (advokasi), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, melalui penerapan cara-cara hidup sehat dengan menjaga serta meningkatkan status kesehatannya.
Pendidikan kesehatan yang dilakukan yaitu pelaksanaan kebersihan seperti, pembiasaan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, membuang sampah pada tempatnya, hal ini lebih ditekankan lebih mendalam mengingat munculnya COVID-19 dengan harapan anak-anak tidak ikut tertular virus tersebut, hal ini sejalan dengan maklumat pemerintah dalam pencegahan COVID-19 setiap orang diwajibkan untuk mencuci tangan secara berkala, serta membiasakan pola hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan empat sehat lima sempurna guna menguatkan imun tubuhnya. Sebagaimana penerapan perilaku PHBS pada anak dilakukan sebagai salah satu harapan cara yang sederhana untuk diterapkan sebagai cara pencegahan penyebaran COVID-19, sehingga dapat meminimalisir penularan COVID-19 pada anak.
Referensi :
- Aulina, Choirun Nisak. Peningkatan Kesehatan Anak Usia Dini dengan Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di TK Kecamatan Candi Sidoarjo. AKSIOLOGIYA : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 3 (1) : 50.
- Darmalaksana, Wahyudin, R Yuli Ahmad Hambali, and Ali Masrur. 2020. Analisis Pembelajaran Online Masa WFH Pandemic COVID-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 2,” 12.
- Julianti, 2018. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Lingkungan Sekolah. Jurnal Ilmiah Potensial. Vol. 3. (1)
- Kementerian Kesehatan RI. 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku.
- Mardhiati, 2019. Guru : Pendidikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini 2 (3): 9.
- Notoatmodjo, 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
- Novitasari, Yesi, and Heleni 2018. Penyuluhan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Melalui Kegiatan Cuci Tangan Pakai Sabun Pada Pendidikan Anak Usia Dini.
- Santoso Soegeng 1999. Kesehatan dan Gizi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
- Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan & Perspektif Islam. Jakarta : Kencana.
- Tabi’in, 2020. Pola Asuh Demokratis sebagai Upaya Menumbuhkan Kemandirian Anak di Panti Asuhan Dewi Aminah.
- Taryatman. 2016. Budaya Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Ke-SD-an.