Telepon : (0272) 321020 Fax : (0272) 321104
rsupsoeradji_klaten@yahoo.com -

Mengapa Hipertensi Berbahaya?

Tim Promkes RSST – Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu keadaan dimana tekanan darah seseorang ≥140 mmHg (sistolik) dan/atau ≥ 90 mmHg.  Selain sebagai salah satu jenis penyakit tidak menular Hipertensi juga menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskuler lainnya.

Faktor risiko berperan penting terhadap kejadian Hipertensi. Apabila faktor risiko diketahui maka akan lebih mudah dilakukan pencegahan.

Terdapat 2 (dua) faktor risiko Hipertensi yaitu :

  1. Faktor risiko yang tidak dapat diubah adalah faktor risiko yang melekat pada penderita Hipertensi dan tidak dapat diubah antara lain :
  • Umur
  • Jenis Kelamin
  • Genetik
  1. Faktor risiko yang dapat diubah adalah faktor risiko yang diakibatkan perilaku tidak sehat dari penderita Hipertensi antara lain :
  • Merokok
  • Konsumsi garam berlebih
  • Berat badan berlebih / kegemukan
  • Diet rendah serat
  • Kurang aktifitas fisik
  • Konsumsi alkohol
  • Dislipidemia
  • Stres

Kita sebaiknya mengetahui gejala hipertensi yang sering timbul antara lain sakit kepala yang bervariasi dari ringan sampai berat, pusing kadang-kadang disertai rasa mual sampai muntah, nyeri tengkuk dan kepala bagian belakang merupakan keluhan yang sering dijumpai terutama waktu bangun tidur dipagi hari, nyeri otot dan sendi, insomnia, badan merasa lemah dan berdebar-debar. Pada umumnya gejala-gejala ini dapat timbul sepintas dan hilang timbul sehingga penderita tidak begitu mempersoalkannya atau bahkan tidak memperdulikannya, dianggap sebagai gejala masuk angin (pendapat orang awam). Tetapi bila sakitnya semakin meningkat dan terus menerus, hal ini tidak dapat diabaikan dan harus dicari penyebabnya.

Pengaruh Hipertensi Pada Organ Tubuh

Pengaruh Hipertensi pada organ tubuh atau organ target dianggap sebagai peninggian tekanan darah. Hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel epitel tunika intima arteri yang berakibat atau merangsang terjadinya atherosclerosis dan thrombus. Sedangkan organ target yang dapat terkena adalah jantung, otak, ginjal dan mata.

Bila tidak terkontrol, Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, gangguan saraf, penyakit ginjal, gangguan serebral (otak), retinopati (kerusakan retina), penyakit pembuluh darah tepi.

Pencegahan dan Pengendalian Hipertensi

Risiko Hipertensi dapat dikurangi dengan :

  1. Mengurangi konsumsi garam (jangan melebihi 1 sendok teh per hari).
  2. Melakukan aktifitas fisik teratur (seperti jalan kaki).
  3. Tidak merokok dan menghindari asap rokok.
  4. Diet dengan gizi seimbang.
  5. Menjaga berat badan ideal.
  6. Menghindari minum alkohol.

 

 

 

 

 

Referensi              :

  1. Ansar Jumriani, Indra Dwinata, Apriani, 2019. Determinan Kejadian Hipertensi Pada Pengunjung Posbindu di Wilayah Kerja Puskesmas Ballaparang Kota Makassar. Bagian Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Jurnal Nasional Ilmu Kesehatan (JNIK) LP2M Unhas, Volume 1, 3. Hal 28-29. https://journal.unhas.ac.id.
  2. dr. Noerhadi Moch. 2008. Hipertensi dan Pengaruhnya Terhadap Organ-organ Tubuh. Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY. Medikora Volume IV Nomor 2. Hal 8-10. https://journal .uny.ac.id.
  3. Website http://www.p2ptm.kemkes.go.id.
PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
Skip to content