Marjudi, A.Md.Gz – Diet Pra Bedah
Definisi
Diet yang diberikan kepada pasien yang akan mengalami pembedahan.
Tujuan Diet :
- Mengusahakan agar status gizi pasien dalam keadaan optimal pada saat pembedahan.
- Tersedia cadangan zat gizi untuk mengatasi stres dan penyembuhan luka.
Syarat Diet :
– Energi tinggi : 40-45 kkal/kg BB (normal : ± 25 kkal/kg BB)
– Protein tinggi : 2-2.5 g/kg BB (normal : 0.8-1.5 g/kg BB)
– Lemak cukup : 10-25% kebutuhan total
– Karbohidrat cukup, sisa dari kebutuhan total
– Vitamin dan mineral sesuai kebutuhan
Macam Diet dan Indikasi Pemberian
TKTP I à ENERGI : 2600 kkal; PROTEIN : 100 g atau 2 g/kg BB
TKTP II à ENERGI : 3000 kkal; PROTEIN : 125 g atau 2.5 g/kg BB
Diberikan Kepada
KEP (Kekurangan Energi dan Protein), pra-pasca bedah, selama radioterapi dan kemoterapi, luka bakar, hipertiroid, hamil, post partum, dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi.
DO’s and DON’Ts (Hal- hal yang boleh dan yang tidak diperbolehkan)
Semua bahan makanan yang baik dan mengandung tinggi energi, terutama komposisi tinggi protein dari hewani seperti : Susu, Telur, Daging. (Do’s)
Dimasak dengan banyak minyak atau santan kental. (Don’ts)
Bumbu tajam, seperti cabe dan merica terlalu banyak. (Don’ts)
Faktor yang Mempengaruhi
Keadaan Umum Pasien
Perhatikan : Status Gizi, Tekanan Darah, Ritme Jantung, Denyut Nadi, Suhu Tubuh, Fungsi Ginjal.
Macam Pembedahan
Bedah Minor :
Insisi, ekstirpasi, sirkumsisi seperti khitan.
Bedah Mayor :
Bedah Saluran Cerna (Lambung, Usus Halus, Usus Besar).
Bedah Luar Saluran Cerna (Jantung, Ginjal, Paru, Saluran Kemih, Tulang, dan lain sebagainya).
Faktor yang Mempengaruhi
Sifat Operasi
Segera / Cito : Pasien tidak sempat diberi diet Pra Bedah.
Berencana / Elektif : Pasien diberi diet pra bedah sesuai kondisi.
Macam Penyakit
Utama à yang membutuhkan proses pembedahan tersebut.
Penyerta à Diabetes Mellitus, Hipertensi, Jantung.
Lama Pemberian Diet Pra Bedah Berencana / Elektif
Pra Bedah Minor
Ex : Tonsilektomi à puasa 4-5 jam sebelum operasi.
Ex : Apendiktomi, Herniatomi, dan lain-lain à diberikan diet rendah sisa sehari sebelum operasi.
Lama Pemberian Diet Pra Bedah Berencana / Elektif
Pra Bedah Mayor
Tahapan Pra Bedah Mayor Saluran Cerna :
H-4 : Makanan Lunak
H-3 : Makanan Saring
H-2 dan 1 : Formula Enteral Rendah Sisa
Tahapan Pra Bedah Mayor luar Saluran Cerna :
H-3 dan 2 : Formula Enteral Rendah Sisa
Makan terakhir diberikan 18-12 jam pra bedah
Minum terakhir diberikan 8 jam pra bedah
Diet Pasca Bedah
Definisi :
Diet yang diberikan kepada pasien SETELAH proses pembedahan untuk mencegah pasien tidak jatuh ke dalam komplikasi yang lebih jauh.
Tujuan Diet
Mengupayakan status gizi pasien dalam keadaan normal à mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan daya tahan tubuh pasien, dengan cara :
- Memenuhi kebutuhan dasar (cairan, energi, protein).
- Mengganti kehilangan protein, glikogen, zat besi, dan lain-lain.
- Memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan cairan.
Syarat Diet
Diberikan secara bertahap, cair, saring, lunak, biasa.
Pasca bedah minor
Makanan diusahakan secepat mungkin kembali seperti biasa atau normal
Pasca bedah mayor
Makanan diberikan secara bertahap sesuai dengan kemampuan pasien dalam menerima makanan
Diberikan secara bertahap, cair, saring, lunak, biasa
Macam Diet dan Pemberian Diet Pasca Bedah
Macam Diet Pasca Bedah
I : diberikan 6 jam setelah pembedahan, berupa cairan jernih sebagai pemberian energi berupa glukosa dengan segera.
II : diberikan kepada pasien pasca bedah mayor saluran cerna atau perpindahan dari DPB I, ex : cair kental 50 ml/jam.
III : perpindahan dari DPB II, diberikan tidak lebih dari 2000 ml/hari, diberi makanan parenteral bila perlu.
IV : makanan diberikan berupa makanan lunak.
DO’s and DON’Ts (Hal-hal yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan)
DO’s
Makanan yang disesuaikan dengan syarat pada tahapan makanan cair, lumat, lunak, dan makanan biasa.
DON’Ts
Makanan / minuman yang mengandung tinggi gas / karbondioksida.
Makanan berbumbu tajam.