Telepon : (0272) 321020 Fax : (0272) 321104
rsupsoeradji_klaten@yahoo.com -

Awas Pembesaran Prostat Bisa Merusak Ginjal

dr. Fajar Sudarsono, Sp.BU – Saluran kemih merupakan organ tubuh vital. Oleh karenanya, kita musti menjaga kesehatan organ tersebut karena rawan terkena penyakit. Jenis penyakit pada saluran kemih sangat beragam. Sebagian dari kita barangkali pernah merasakan nyeri saat berkemih, terlalu sering berkemih, urine kemerahan atau berdarah, kencing berpasir atau berbatu, disfungsi ereksi, serta kemandulan. Atau organ genital kita mengalami kelainan seperti muara uretra tidak pada ujung kemaluan (hypospadia). Itulah beberapa penyakit saluran kemih.

Banyak kelainan pada saluran kemih memang sering terjadi. Setiap orang berkemungkinan menderita penyakit pada saluran kemih. Kelainan pada saluran kemih dan genital secara khusus dipelajari  oleh cabang Ilmu Kedokteran bernama Urologi.

Jenis penyakit pada saluran kemih yang paling banyak diderita adalah pertumbuhan pembesaran prostat jinak. Pembesaran prostat jinak atau BPH (Benign Prostatic Hyperplasia) adalah pertumbuhan jinak pada kelenjar prostat, yang menyebabkan prostat membesar. Pembesaran prostat pada umumnya terjadi pada pria ketika usianya melebihi 50 tahun.

Proses pembesaran prostat dapat mengakibatkan penyakit yang populer dengan sebutan kencing batu. Kelenjar prostat mengelilingi uretra (saluran yang membawa air kemih keluar dari tubuh), sehingga pertumbuhan pada kelenjar secara bertahap akan mempersempit uretra. Pada akhirnya aliran air kemih mengalami penyumbatan. Akibatnya, otot-otot pada kandung kemih tumbuh menjadi lebih besar dan lebih kuat untuk mendorong air kemih keluar. Jika seorang penderita BPH berkemih, kandungan kemihnya tidak sepenuhnya kosong. Air kemih tertahan di dalam kandung kemih, sehingga penderita mudah mengalami infeksi dan membentuk batu. Penyumbatan jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada ginjal.

Gejala awal timbul jika prostat yang membesar mulai menyumbat aliran air kemih. Pada mulanya, penderita memiliki kesulitan untuk memulai berkemih. Penderita juga merasakan bahwa proses berkemihnya belum tuntas. Penderita menjadi lebih sering berkemih pada malam hari (nokturia) dan jika berkemih harus mengedan lebih kuat. Volume dan kekuatan pancaran berkemih juga menjadi berkurang dan pada akhir berkemih air kemih masih menetes. Akibatnya kandung kemih terisi penuh sehingga terjadi inkontinesia uri (beser).

“Penyebabnya banyak (multifactorial). Bisa kelainan anatomi tubuh atau kelebihan asam urat. Secara umum, penyebabnya adalah kencing tidak lancar sehingga mengendap dan menjadi batu.” Penyakit ini secara sederhana disebabkan oleh faktor alami dan pola konsumsi seseorang. Faktor alami seperti ketika seseorang tinggal didaerah kapur dan mengkonsumsi air dari sumber alami di lingkungannya yang tentu mengandung banyak kapur, serta faktor usia. Sementara, faktor gaya konsumsi tampak sepele yang mudah diabaikan oleh kebanyakan orang seperti minum air sembarangan, makanan tak sehat dan kurang olah raga.

PHP Code Snippets Powered By : XYZScripts.com
Skip to content