“Apa Itu Gangguan Pendengaran?”
Klaten, Selasa 8 November 2022, Tim Promosi Kesehatan dan Pemasaran RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro (RSST) menyelenggarakan siaran kesehatan dengan tema “Apa Itu Gangguan Pendengaran”. Narasumber dr. Budi Santosa, Sp.THT-KL, M.Sc. Acara diselenggarakan di ruang radio sentral RSST.
Gangguan terhadap proses mendengar baik di telinga luar, tengah, dan telinga bagian dalam, jika terjadi gangguan pada salah satu atau seluruh bagian telinga tersebut, maka terjadi masalah dalam proses mendengar. Dampaknya, suara tidak bisa terdengar jelas atau bahkan tidak terdengar sama sekali. Kondisi ini dapat terjadi karena banyak hal, mulai dari paparan suara keras dalam waktu lama sampai adanya masalah pada sistem saraf pendengaran.
Penyebab
Kondisi ini dapat terjadi karena banyak hal, mulai dari paparan suara keras dalam waktu lama sampai adanya masalah pada sistem saraf pendengaran.
a) Gangguan penghantaran: gangguan tuba, infeksi telinga tengah, robeknya gendang telinga, sumbatan telinga, gangguan tulang pendengaran
b) Gangguan syaraf: Penyakit DM, kemoterapi, penuaan, cedera kepala, paparan suara keras, obat tertentu
c) Gangguan campuran
Gejala
a) Suara yang terdengar pelan
b) Selalu menyetel televisi atau musik dengan volume keras
c) Tinnitus atau telinga berdenging
d) Mengalami kesulitan mendengar perkataan orang lain dan kerap miskomunikasi, terlebih saat sedang berada di keramaian
e) Mengalami kesulitan mendengar suara konsonan dan bernada tinggi
f) Perlu konsentrasi lebih untuk mendengar perkataan orang
g) Kerap meminta orang lain mengulangi pembicaraan, berbicara lebih jelas, dan lebih keras
h) Sering menghindari situasi sosial
Pembagian lama penyakit
Gangguan pendengaran akut (tiba-tiba, seperti suara keras, infeksi) dan kronik (paparan suara, penyakit syaraf pendengaran).
Faktor risiko
a) Proses penuaan
b) Faktor keturunan atau genetik
c) Paparan suara keras
d) Mengidap infeksi selama hamil
e) Mengidap penyakit tertentu, misalnya hipertensi, diabetes, masalah jantung, cedera otak, tumor, dan stroke
Akibat gangguan pendengaran
a.Pada orang dewasa
gangguan pendengaran mempunyai dampak dalam hal berkomunikasi, emosional dan hubungan sosial
b.Pada anak- anak
- Dapat mempengaruhi nilai akademik/ prestasi belajar
- Dapat mengakibatkan gangguan perkembangan wicara
Pencegahan kelainan pendengaran
a) Melindungi telinga dari paparan suara keras, seperti memakai penutup telinga, sumbat telinga, atau earmuff
b) Mengikuti pemeriksaan pendengaran secara rutin setiap tahunnya jika memang memungkinkan. Atau setidaknya setiap 10 tahun sekali untuk usia kurang dari 50 tahun dan setiap 3 tahun sekali untuk usia lebih dari 50 tahun
c) Mengeringkan telinga selepas berenang
d) Mendengar musik atau televisi dengan suara tidak terlalu keras
e) Mendapat vaksin atau melakukan imunisasi MR dan meningitis pada anak
f) Tidak merokok, memasukkan jari, tisu, atau cotton bud ke dalam telinga
Pemeriksaan
a. Fisik
b. Garputala
c. Audiometri
d. Timpanometri
Pengobatan
a) Membersihkan kotoran telinga
b) Melakukan tindakan operasi
c) Mengganti atau menyesuaikan dosis obat
d) Mengatasi penyakit penyebab gangguan pendengaran
e) Menggunakan alat bantu dengar
f) Memasang implan koklea
g) Operasi tulang pendengaran
h) Mengajari dan melatih memakai bahasa isyarat atau membaca gerak bibir, baik untuk pengidap maupun keluarga atau orang sekitar
i) Memakai Assistive Listening Device atau ALDs untuk membantu supaya suara telepon, musik, atau televisi dapat langsung terhubung dengan alat bantu dengar yang dipakai
j) Alat bantu dengar
Komplikasi
a) terganggunya aktivitas dan produktivitas pengidapnya
b) risiko depresi, malu, dan rendah diri
c) gangguan keseimbangan
Daftar Pustaka
Harahap Pertiwi Selma. 2021. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Gangguan Pendengaran pada Karyawan di PT. Socfindo Kabupaten Labuhanbatu Utara. Skripsi Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan.
Iriani Muslichah. 2009. Pengaruh Paparan Bising Terhadap Gangguan Pendengaran pada Pekerja Di PT. Ge Lighting Indonesia Yogyakarta. Skripsi Program Diploma IV Kesehatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
